OPINI
HARIANRAKYAT.CO– Nama Zohran Mamdani kini menjadi sorotan dalam kancah politik Amerika, khususnya di New York City. Politikus muda berusia 33 tahun ini sukses mengejutkan publik setelah unggul dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk jabatan wali kota, menyingkirkan tokoh senior seperti mantan Gubernur Andrew Cuomo.
Mamdani dikenal sebagai sosok progresif dan anggota aktif Democratic Socialists of America. Ia membawa platform kampanye yang ‘radikal’ namun relevan dengan kebutuhan masyarakat urban: transportasi bus gratis, pendidikan prasekolah universal, pembekuan sewa, hingga toko bahan pokok milik kota.
Salah satu prestasinya yang menonjol adalah perjuangannya dalam restrukturisasi utang sopir taksi, yang menghasilkan penghapusan utang lebih dari 450 juta dolar AS.
Di tengah lanskap politik Amerika Serikat yang seringkali didominasi oleh figur-figur mapan, nama Zohran Mamdani muncul sebagai representasi gelombang baru politisi muda yang tidak ragu mengidentifikasi diri sebagai seorang sosialis demokrat.
Sebagai Anggota Majelis Negara Bagian New York (New York State Assembly) untuk Distrik ke-36 di Astoria, Queens, Zohran tidak hanya membawa energi baru, tetapi juga serangkaian agenda politik yang bertujuan merombak tatanan ekonomi dan sosial yang dianggapnya tidak adil.
Latar Belakang dan Perjalanan Politik: Dari Aktivis Perumahan ke Legislator
Zohra punya asal usul keluarga yang menarik. Ia lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991. Namun, keluarganya berasal dari India. Bapaknya seorang profesor studi kolonialisme yang berasal dari keluarga Islam Gujarat di India. Sementara ibunya, seorang sutradara film, berasal dari keturunan Punjabi.
Dari akta kelahiran, Zohran adalah seorang Uganda. Nama “Kwame” yang menjadi nama tengahnya adalah nama pejuang revolusioner Afrika, Kwame Nkrumah. Bapaknya adalah pengagum bapak kemerdekaan Ghana itu.Keluarganya pindah ke AS pada 1998.
Jadinya, ia menuntaskan pendidikannya di New York. Jiwa aktivisme sudah muncul dalam diri Zohran sejak muda. Saat kuliah di Universitas Bowdoin, ia mendirikan cabang dari Students for Justice in Palestine (SJP).
Sebelum terjun ke politik elektoral, Zohran bekerja sebagai konselor perumahan, membantu para penyewa di Queens melawan penggusuran dan kenaikan sewa yang mencekik. Pengalaman langsung inilah yang menjadi fondasi utama bagi platform politiknya.
Perjalanan politiknya mencapai titik krusial pada tahun 2020 ketika ia, sebagai anggota aktif Democratic Socialists of America (DSA), berhasil menantang dan mengalahkan politisi petahana Aravella Simotas dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.
Kemenangannya dipandang sebagai bukti kekuatan gerakan akar rumput yang mampu mengalahkan mesin politik yang mapan.
Platform Politik : Ekonomi untuk Rakyat, Bukan untuk Profit
Platform Zohran Mamdani secara tegas berakar pada prinsip sosialis demokrat, di mana kebutuhan dasar manusia seperti perumahan, kesehatan, dan pendidikan dianggap sebagai hak, bukan komoditas.
Ekonomi dan Perumahan:Agenda utamanya adalah krisis perumahan. Menurut informasi yang tertera di situs kampanye resminya, https://www.google.com/search?q=ZohranForAssembly.com, ia memperjuangkan kebijakan “Good Cause Eviction” yang melindungi penyewa dari penggusuran tanpa alasan yang jelas.
Ia juga merupakan pendukung vokal pembatalan utang sewa, terutama yang terakumulasi selama pandemi COVID-19. Secara lebih luas, ia mendorong legislasi “Invest in Our New York Act,” sebuah paket kebijakan yang bertujuan menaikkan pajak bagi korporasi besar dan miliarder untuk mendanai layanan publik secara penuh.
Sosial dan Keadilan Iklim
Zohran adalah pendukung utama Green New Deal di tingkat negara bagian. Salah satu RUU kunci yang ia perjuangkan adalah “Build Public Renewables Act” (BPRA). Sebagaimana dilaporkan oleh media progresif seperti Jacobin, RUU ini bertujuan agar otoritas energi publik New York (NYPA) membangun dan memiliki fasilitas energi terbarukan, sebuah langkah untuk melepaskan ketergantungan dari perusahaan energi fosil swasta dan mempercepat transisi hijau.
Platformnya juga mencakup reformasi peradilan pidana, perlindungan hak-hak imigran, dan pendanaan penuh untuk sekolah negeri dan universitas publik (CUNY).
Fokus pada Anak Muda: Politik sebagai Gerakan Kolektif
Sebagai seorang milenial, Zohran secara inheren terhubung dengan berbagai kecemasan yang dihadapi generasinya: utang biaya kuliah, pekerjaan yang tidak menentu (precarious work), dan ancaman krisis iklim.
Programnya untuk membuat sistem CUNY bebas biaya kuliah (sepenuhnya didanai negara) adalah respons langsung terhadap beban utang mahasiswa yang melumpuhkan. Visinya tentang ekonomi hijau tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga tentang penciptaan jutaan lapangan kerja baru yang terjamin dan berserikat (unionized green jobs) bagi kaum muda.
Lebih dari sekadar program, pendekatannya terhadap politik itu sendiri menarik bagi anak muda. Ia tidak memandang perannya di legislatif sebagai puncak dari politik, melainkan sebagai satu alat dalam sebuah gerakan sosial yang lebih besar. “Kekuatan kita tidak datang dari lobi-lobi di Albany (ibu kota negara bagian New York).
Kekuatan kita datang dari pengorganisasian di jalanan, di tempat kerja kita, dan di lingkungan kita,” tegasnya, sebuah sentimen yang sering ia ulang dan dapat ditemukan di akun media sosialnya serta dalam laporan-laporan dari NYC-DSA (cabang DSA New York City), organisasi yang mengusungnya.
Bagi Zohran Mamdani, menjadi seorang legislator sosialis berarti menggunakan platformnya untuk membangun kekuatan kelas pekerja dan mengubah secara fundamental siapa yang memegang kekuasaan dalam masyarakat.
Perjalanan politiknya menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana ide-ide sosialis, yang pernah dianggap tabu di Amerika, kini mendapatkan tempat dan diperjuangkan secara vokal oleh generasi baru di jantung salah satu kota paling kapitalis di dunia.
Ditulis oleh Wawan Darmawan
Referensi :
https://www.zohranfornyc.com/policies/housing-by-and-for-new-york
https://www.theguardian.com, (diakses, Juni 2025)
https://www.bbc.com (diakses, Juni 2025)
https://merdika.id, (diakses, Juni 2025)
https://www.nytimes.com ,