HARIANRAKYAT.CO, SAMARINDA – Kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum guru di salah satu sekolah di Kota Samarinda mencuat ke permukaan.
Kejadian ini memicu kecaman dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti yang menilai penanganan pihak sekolah dinilai belum tegas.
Menurut informasi yang beredar, sekolah belum melaporkan oknum guru tersebut ke pihak berwajib. Pelaku hanya diberi sanksi skorsing tanpa pemutusan hubungan kerja (PHK) meski diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap siswa.
Puji, sapaan akrab Sri Puji Astuti menegaskan, pelecehan terhadap anak adalah persoalan serius yang harus dituntaskan. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Kita tidak bisa mengawasi semuanya, tapi yang terpenting adalah bagaimana upaya penyelesaian kasus ini. Mengungkap kasus saja sudah sebuah prestasi, daripada dibiarkan tertutup,” tegas Sri Puji (21/6).
Ia juga mendorong peran aktif orang tua untuk segera melaporkan oknum yang diduga melecehkan anak-anak mereka di sekolah. Menurutnya, kejadian ini dapat berdampak buruk secara psikologis pada korban.
Selain itu, Istri Sekkot Samarinda, Hero Mardanus itu menyerukan peran masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi dan melaporkan tindakan pelecehan seksual, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur.
“Masyarakat harus berani melapor agar kasus seperti ini bisa ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Politikus perempuan ini berharap kasus ini segera diinvestigasi secara mendalam agar pelaku mendapat sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku.
Ia juga meminta pemerintah dan dinas terkait meningkatkan pengawasan terhadap institusi pendidikan demi melindungi anak-anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait tindakan lebih lanjut terhadap oknum guru tersebut. Masyarakat Samarinda pun menanti langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.(Adv)