Rayakan Hari Buruh 2025 TMBK Rilis Lagu KJL, Narasikan Kehidupan Kelas Pekerja dan Matinya Meritrokasi

Rayakan Hari Buruh 2025 TMBK Rilis Lagu KJL, Narasikan Kehidupan Kelas Pekerja dan Matinya Meritrokasi. (Dok: TMBK)
Rayakan Hari Buruh 2025 TMBK Rilis Lagu KJL, Narasikan Kehidupan Kelas Pekerja dan Matinya Meritrokasi. (Dok: TMBK)

HARIANRAKYAT.CO – Project musik TMBK yg diinisiasi oleh Fadli Amga (Bassis Mrahung – Kota Bangun) ini mengumpulkan Endi Soeprajitno (Dunia Maya – Sangatta), Randy Suryawinatha (Void – Samarinda), Nopry Wahyu Dinur (Hatenemy- Samarinda), dan Rendy Asra (Superego – Balikpapan), Mengusung Genre yang disebut Fadli sejak awal adalah Dad Rock, mengacu status dari mayoritas mereka sebagai orangtua yang masih berusaha untuk bermusik disela kesibukan pekerjaan.

Disepakatilah nama TMBK sebagai entitas mereka berlima dalam proyek ini. Alih-alih adu ego, Grup instan yang semua personilnya adalah produser, ini justru sangat demokratis dan tenggang rasa dalam proses penulisan lagu, dan mengambil benang merah dalam musik.

Single perdana TMBK yaitu KJL (Baca: Kajal) adalah narasi kehidupan kelas pekerja diantara tenggat waktu, deadline. Matinya meritokrasi serta preseden buruk budaya patronasi yang di pertontonkan tanpa rasa malu oleh elite, dan kelak menjadi standar ketololan sebuah generasi bangsa.

“TMBK tidak hanya mengajak pendengar menikmati musik, tapi juga mendefinisi ulang arti menjadi warga Negara di dunia ketiga,” ungkap mereka dalam siaran pers.

Proses kreatif single ini melibatkan beberapa studio rekaman lokal. Tracking Gitar, Bass direkam di HateTroops Studio, Vokal direkam di D’flo Music School, Drum direkam di Klamonski Studio Balikpapan, sementara proses Tracking Gitar serta mixing dan mastering dikerjakan Endi Gitaris TMBK, yang sekaligus Owner Rescunesia Rock Studio Sangatta.

Adapun formasi TMBK adalah: Vocal – Randy Suryawinatha, Gitar – Nopri Wahyu, Gitar – Endi Soeprajitno, Bass – Fadli Amga, dan Drum – Rendy Asra.

Melaui pesan WhatsApp Randy Suryawinatha menambahkan, terkait makna ungkapan Tak Bergaung Zonder Referensi secara lebih filosofis dan kontekstual, yang merupakan bagian dari tema inti.

Baca juga  Kejaksaan RI dan Dewan Pers Teken MoU Bersama

Secara mendalam, ungkapan ini mencerminkan kegagalan suatu gagasan untuk hidup atau mempengaruhi jika tidak memiliki landasan yang kuat. Kata Bergaung melambangkan efek atau resonansi dari sebuah pemikiran yakni, kemampuannya untuk menjangkau, menggugah, dan memantul di benak banyak orang.

Namun tanpa referensi, baik berupa data, sumber otoritatif, pengalaman, atau kerangka pemikiran yang mapan, gagasan itu hanyalah suara kosong yang mati di ruang hampa.

Baca juga  Mogok Kerja, Buruh di Pergudangan Samarinda Sampaikan 10 Tuntutan

“Makna mendalamnya, kekuatan ide bukan hanya pada isinya, tetapi pada pijakan dan konteksnya. Referensi adalah akar dari kredibilitas, Tanpa itu, ide tidak punya tempat berpijak, dan karenanya, tak mampu menjejak atau menjangkau siapapun,” terangnya.

Dalam dunia wacana, ilmu, atau debat, suara tanpa dasar adalah gema yang tak pernah terdengar, lanjut Randy, jadi ungkapan ini menyiratkan bahwa pemikiran yang tidak disertai pengetahuan, bukti, atau sumber yang sahih akan mudah diabaikan, seberapa pun keras atau emosionalnya disampaikan.

Baca juga  1000 Makanan Gratis Dibagikan ADIL ke Siswa SD di Samarinda

“Intinya, dia ni kayak aksi gitu menunjukan ke inginannya tapi gak ada power, dan cukup edukasi untuk menyampaikannya karena dipelihara rezim kebodohan saat ini te,” katanya.

Tak Bergaung Zonder Referensi itu bagian dr tema inti. Terkait kompetensi  atau keahlian dalam pekerjaan yang tidak akan terapresiasi dengan baik atau tersorot, karena tertutup oleh titipan orang dalam.

“Dalam hal ini, apabila membahas promosi atau penghargaan dari tempatmu bekerja. Matinya meritokrasi, dalam konteks global bernegara, kita disuguhi budaya patronasi buruk dari pemaksaan instan. dikajalnya El Gibran sebagai Wapres,” tandasnya.


Untuk informasi lebih lanjut mengenai TMBK kunjungi di instagramnya @lordtambvk dan dengarkan juga di Spotify dengan klik TMBK dan lainnya.

(haesu)

Bagikan: