HARIANRAKYAT.CO – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menggelar panen raya jagung serentak sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Kegiatan ini dilangsungkan di Jalan Niaga, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kalimantan Timur, Kamis (5/6/2025).
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar hadir langsung dalam kegiatan panen bersama Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri serta Ketua DPRD Samarinda, Helmi Abdullah.
Dalam kesempatan itu, keduanya turut memanen jagung hasil budidaya yang ditanam di lahan seluas 0,25 hektare sebagai bagian dari panen perdana di kuartal II tahun ini.
“Kegiatan ini merupakan upaya kami mendukung swasembada pangan, sekaligus menjadikan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan di Samarinda,” ucap Kombes Pol Hendri Umar saat kegiatan panen raya.
Program ketahanan pangan yang dijalankan Polresta Samarinda ini telah mencakup pengelolaan lahan pertanian seluas sekitar 15 hektare, tersebar di wilayah hukum seluruh Polsek di bawah naungan Polresta Samarinda.
Dari total luas lahan tersebut, hasil produksi jagung diperkirakan akan mencapai 64 ton.
Selain fokus pada aspek budidaya, Polresta juga telah menyiapkan dua gudang penyimpanan guna menampung hasil panen.
Meski begitu, Hendri mengakui proses produksi masih menghadapi tantangan, terutama serangan hama dan cuaca yang tidak menentu.
Sementara itu, Saefuddin Zuhri memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah proaktif jajaran kepolisian dalam membantu menjaga ketahanan pangan lokal.
“Langkah ini patut didukung bersama. Pemerintah Kota akan terus bersinergi dengan jajaran kepolisian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat di Samarinda,” ungkap Saefuddin.
Anggota DPRD Kaltim periode lalu itu berharap, kolaborasi lintas sektor mampu meningkatkan ketersediaan pangan lokal serta memperkuat daya tahan masyarakat terhadap gejolak harga pangan dan dampak perubahan iklim.
Dengan panen raya ini, Polresta Samarinda tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap isu pangan, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan di tingkat daerah. (**)
