HARIANRAKYAT.CO – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra menyoroti semakin maraknya anak jalanan (anjal) dan pengemis yang beraktivitas di sejumlah titik jalan trafik light atau lampu merah.
Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah.
“Pengguna jalan tentu terganggu dan resah dengan aktivitas anak jalanan maupun pengemis,” ujar Samri sapaannya (16/6/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat, agar tidak memberikan uang kepada anak jalanan maupun pengemis.
“Ini adalah bagian dari upaya kita menghentikan aksi pengemis di jalanan. Bukan berarti tidak memiliki empati, tetapi bagaimana kita menghilangkan kebiasaan buruk di jalanan,” tegasnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Samri mengakui, salah satu kendala utama dalam penertiban adalah tidak adanya wadah khusus untuk menampung anak jalanan dan pengemis, termasuk kurangnya anggaran operasional untuk kebutuhan dasar seperti makan dan tempat tinggal sementara.
“Bukan masalah menangkap, tetapi bagaimana setelah ditangkap, siapa yang mau menanggung mereka,” paparnya.
Lebih lanjut, Samri menegaskan sebagian besar anak jalanan dan pengemis di Samarinda bukanlah penduduk asli kota tersebut.
“Nah, orang bilang katanya daerah kaya, tapi pengemisnya tinggi juga. Tapi sebenarnya anjal-anjal itu bukan penduduk asli Samarinda,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Samarinda diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menangani persoalan ini, dengan menyiapkan program rehabilitasi sosial dan pemberdayaan ekonomi, guna mengurangi jumlah anak jalanan dan pengemis di wilayah tersebut. (Adv)