HARIANRAKYAT.CO – Aksi Demonstrasi mahasiswa menolak kebijakan Presiden Prabowo – Gibran tentang efisiensi anggaran pendidikan di DPRD Kaltim dibubarkan polisi hari Senin (17/2/2025) petang.
Ratusan massa dari berbagai kampus di kota Samarinda dan sekitarnya itu didesak ratusan aparat sampai ke Masjid Islamic Centre sejauh 1 kilometer dari pintu pagar DPRD Kaltim.
Dari pantauan di lapangan, para mahasiswa bersikeras masuk ke dalam kantor DPRD untuk mendengar langsung sikap pimpinan wakil rakyat. Namun tak satupun anggota dewan menemui massa.
Sejak pagi hari, Satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polresta Samarinda dan Brimob Polda Kaltim bersiaga di lokasi.
Aksi memanas jelang pembubaran lantaran mahasiswa memaksa masuk. Tepat jam 18.00 WITA, polisi membubarkan massa dengan air dari kendaraan taktis Polri Water Canon.
“Waktu tinggal 7 menit lagi. Kami imbau kepada mahasiswa segera pulang,” ucap polisi dengan pengeras suara.
Mendengar peringatan dari polisi mahasiswa tak bergeming. Mereka tetap bertahan sembari berorasi di atas mobil komando. Batas waktu yang diberikan petugas keamanan sudah habis. Polisi akhirnya membuka pagar dan membubarkan massa.
Ditengah pengamanan yang dilakukan polisi, mobil water canon mengeluarkan asap putih tebal. Polisi pun panik dan segera mengerahkan unit water canon lainnya dan mendorong massa secara bertahap, hingga berjarak 1 kilometer tepatnya di depan pagar Islamic Centre. Kegiatan tersebut selesai sebelum sholat Isha.
Mobil ambulance mondar – mandir ditengah pembubaran massa karena pingsan akibat tembakan water canon.
Aksi massa hari ini serentak dilakukan mahasiswa se Indonesia dengan tema Indonesia Gelap menolak efisiensi pendidikan. (J)