Inovasi Pengelolaan Kurangi Masalah di TPA Sampah, Produk Ekonomis Tercipta

Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

HARIANRAKYAT.CO, SAMARINDA – Sampah menjadi perhatian Pemkot Samarinda sejak awal Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjabat.

Tidak lain wali kota ingin menata kota Samarinda sesuai slogan baharinya yakni TEPIAN, Teduh – Indah – Aman dan Nyaman.

Pendekatan penataan kota itulah yang membuat Andi Harun selalu menaruh perhatian besar terhadap lingkungan. Sebagaimana diketahui, pada awal Andi Harun menjabat berpasangan dengan Rusmadi, mereka menggelar apel bersama jajaran Pemkot Samarinda di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bukit Pinang.

Kota Samarinda juga memiliki pengelolaan TPA Sampah lainnya yang berlokasi di Kecamatan Sambutan, ia menyatakan perlunya pendekatan modern dan berkelanjutan.

“Kita tidak boleh tunggu TPA penuh baru bertindak. Di Samarinda, tren sampah meningkat tiap hari. Kalau kita tidak berubah, kita akan kalah dari sampah,” kata Andi Harun, dalam rapat khusus terkait pengelolaan TPA sampah Kecamatan Sambutan.

Pemkot Samarinda tengah menyiapkan penerapan teknologi insinerator ramah lingkungan di tiap kecamatan.
Teknologi ini mampu mengolah 30 ton sampah per hari dan ditargetkan dapat mengurangi beban TPA hingga 100 ton per hari jika diterapkan di seluruh kecamatan.

“Uji coba akan dimulai akhir tahun ini. Kami ingin ada pembiasaan terlebih dahulu, sembari menyiapkan pelatihan bagi pengelola insinerator,” jelas Andi Harun.

Tak hanya itu, Pemkot juga akan memanfaatkan abu hasil pembakaran untuk mencetak paving block yang digunakan di jalan lingkungan, serta menargetkan pengelolaan air lindi sesuai standar baku mutu.

“Paling tidak kita sudah memenuhi standar baku mutu air sehingga tidak masalah jika dilepas di alam terbuka dan tidak menimbulkan dampak negatif dan pencemaran,” ujarnya.

Andi Harun juga membuka wacana ke depan agar kualitas air olahan di Samarinda dapat setara dengan standar luar negeri, yakni Finlandia, Selandia Baru, Jerman, Swiss dan Singapura. (J)

Bagikan: