Koperasi untuk Anak Muda, Jangan Jadi Karyawan Kontrak Selamanya

Diskusi Daring Suara Muda Kelas Pekerja (SMKP) Partai Buruh bertajuk IMAJINESIA (26/7/2025).

HARIANRAKYAT.CO, SAMARINDA – Suara Muda Kelas Pekerja (SMKP) Partai Buruh baru aja bikin diskusi daring bertajuk IMAJINESIA. Topiknya koperasi untuk pekerja muda. Keliatannya sederhana, tapi isinya lumayan bikin kening berkerut—karena jarang banget ada yang ngomongin koperasi dengan semangat kayak ngomongin konser Coldplay.

Indri Yuliani dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) cerita gimana koperasi jadi penyelamat warga pasca penggusuran.

“Kita bisa beli tanah lagi bareng-bareng lewat koperasi. Impian yang tadinya hilang, bisa hidup lagi,” katanya.

Sementara itu, Wahyudi Rakib dari Serikat Petani Indonesia (SPI) nggak mau koperasi cuma dipandang urusan simpan-pinjam.

“Koperasi petani itu bagian dari reforma agraria. Jadi nggak cuma nanam padi, tapi juga nanam kedaulatan,” ujarnya.

Praktisi koperasi M. Sena Luphdika yang ngerti urusan koperasi digital bilang, koperasi nggak boleh cuma jadi proyek pemerintah.

“Kalau koperasi cuma numpang di anggaran negara, ya ujungnya bukan milik pekerja. Koperasi itu harus mandiri,” tegasnya.

Terakhir, Hanny Wijaya dari Partai Buruh bilang mereka mau bikin model pabrik alternatif berbasis koperasi. “Kita mau buktiin kalau buruh bisa kelola pabrik sendiri, bukan cuma jadi roda di mesin kapitalisme,” ujarnya.

Diskusi yang dimoderatori Axel Paskalis ini berakhir dengan satu pesan, koperasi itu bukan sisa masa lalu, tapi alat masa depan. “Anak muda ya harus berani ambil alih ekonominya,” kata Axel menutup. (Z)

Bagikan: